Matematikasangat dibutuhkan banyak pelajaran, seperti Fisika, Astronomi dan Kimia. (Baca Juga : 22 Ayat Al-Quran Tentang Rezeki) Pada tulisan kali ini kita akan membahas mengenai ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan dengan ilmu matematika. Simak selengkapnya di bawah ini. 1

MATEMATIKA DALAM AL-QUR’AN Oleh Nurul Syifa Azzahra* Bismillâhi Walhamdulillâhi wash-shalâtu wassalâmu ala rasûlillâh, Penyebutan ilmu matematika secara khsusus dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tersurat, namun disebutkan secara tersirat. Sebagaimana penyebutan bilangan-bilangan angka yang merupakan sebuah dasar dari matematika. Penyebutan angka-angka ini menunjukkan perhatian al-Qur’an terhadap bidang ilmu, khususnya matematika. Juga bukanlah secara kebetulan atau asal bunyi. Semuanya telah ditetapkan dengan komposisi yang jelas dan akurat. Tidak ada kesalahan sedikitpun. “Kitab al-Qur’an ini tidak ada keraguan di dalamnya dan ia menjadi petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa”. Al-Baqarah [2] 2. Al-Qur’an ini mencakup segala tata aturan kehidupan, dan selalu dijadikan hujjah bagi segala hal yang berkaitan dengan ibadah ataupun yang lainnya. Al-Qur’an yang tiada keraguan didalamnya adalah petunjuk bagi manusia khususnya mereka yang beriman dan bertakwa kepada Allah l. Al Qur’an sebuah kitab suci agama Islam sebagai sumber pokok ajaran agama. Dengan demikian al-Qur’an sebagai kitab petunjuk bagi setiap insan untuk memperoleh kebahagiaan dan keselamatan hidup dunia dan akhirat. Sumber Ilmu Dalam al-Qur’an terdapat pentunjuk bagaimana manusia cara memperoleh ilmu pengetahuan. Ditemukan banyak ayat yang memberi isyarat kebenaran ilmu pengetahuan dan hakikat ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan itu ada dua sumber, yaitu pertama ayat al-Matluwah yang dapat dibaca yakni al-Qur’an dan kedua ayat al-Majluwah yang dapat dilihat yakni alam semesta. Keduanya bersumber dari Allah l ayat al-Matluwah adalah firmannya dan ayat al-Majluwah adalah ciptaannya. Inilah hakikat ilmu pegetahuan yang tak terbatas. Al-Qur’an dapat memberikan ilmu pengetahuan kepada manusia secara langsung, sebagaimana diberikan kepada para Nabi dan Rasul. Allah l memberikan ilmu pengetahuan kepada mereka yang bukan para Nabi dan Rasul melalui proses pembelajaran dan aktualisasi potensi akal dan qalbu serta indera yang telah Allah l anugerahkan kepada manusia sejak lahir. Maka ilmu pengetahuan hendaknya di abadikan untuk Allah l, yaitu ketika seseorang yang berilmu maka seharusnya semakin bertambah ilmunya semakin bertambah keimanan dan ketakwaannya kepada Allah l. Banyak ayat-ayat al-Qur’an memberikan petunjuk dan dorongan agar manusia menggunakan akal pikiran, hati, indera mata, telinga untuk memperoleh pemahaman dan pengetahuan. Hakikat ilmu pengetahuan dalam al-Qur’an adalah rangkaian aktivitas manusia dengan prosedur ilmiah baik melalui pengamatan, penalaran, maupun intuisi, serta mengandung nilai-nilai logika, estetika, hikmah, rahmah dan petunjuk bagi kehidupan manusia baik di dunia maupun di kemudian hari. al-Qur’an banyak mengandung nilai-nilai empirik serta isyarat yang diberikan pengetahuan baik melalui ayat-ayat tertulis yaitu al-Qur’an, maupun ayat-ayat yang terbentang luas dialam semesta beserta isinya. Pengembangan Ilmu Pengetahuan Allah l telah meletakkan garis-garis besar sains dan ilmu pengetahuan dalam al-Qur’an. Manusia hanya tinggal menggali dan mengembangkan konsep dan teori yang sudah ada. Antara ilmu pengetahuan dan al-Qur’an terdapat kaitan erat. Akan tetapi keterkaitan antara keduanya disesuaikan dengan porsi yang sesuai. Al-Qur’an ini digunakan untuk mengembangkan matematika, misalnya dalam al-Qur’an terdapat bahwa al-Qur’an berbicara mengenai kelompok, golongan, atau kumpulan. Dalam al-Qur’an surat Fathir [35] 1 dan surat An-Nur [24] 45. Berdasarkan dua ayat tersebut terdapat dua konsep yang terkandung di dalamnya dan dapat dikembangkan lebih lanjut. Pertama, konsep mengenai kelompok atau kumpulan objek-objek dengan sifat tertentu yang disebut dengan himpunan. Kedua, konsep bilangan yang dalam masing-masing ayat tersebut dinyatakan dalam banyak sayap dan banyak kaki. Itu merupakan konsep yang berkaitan dengan himpunan. Himpunan adalah kumpulan objek-objek yang terdefinisi dengan jelas.[1] Keajaiban Statistik Al-Qur’an sendiri telah memberikan bukti konkret tentang statistika. Dalam al-Qur’an terdapat keajaiban statistik statistical miracle dalam penyebutan kata. Dalam masalah mengumpulkan data matematika yaitu mencatat atau membukukan data, al-Qur’an juga membicarakannya.[2] Matematika digunakan untuk melaksanakan perintah-perintah Allah l yang termuat dalam al-Qur’an. Sebagai contoh, Matematika digunakan dalam konteks fikih, yaitu penentuan ukuran dua kulah, shalat, puasa, zakat, haji, dan pembagian harta waris faraid. Matematikawan Muslim terdahulu mempelajari Matematika terutama untuk masalah faraid, pembuatan kalender, penentuan arah kiblat, perhitungan waktu shalat, penentuan nilai zakat, dan untuk muamalah lainnya. Matematika diajarkan dengan tujuan untuk digunakan dalam melaksanakan tugas penghambaan sekaligus tugas kekhalifahan. Matematika diajarkan dalam rangka mengembangkan potensi intelektual sekaligus potensi spiritual. Penyebutan اَفَلَا تَتَفَكَّرُوْنَ apakah tidak berpikir, اَفَلاَ تَعْقِلُونَ apakah tidak bernalar, dan اَفَلاَ تَذَكَّرُوْنَ apakah tidak belajar mendorong manusia untuk mengembangkan potensi intelektualnya. Potensi intelektual tidak cukup karena al-Qur’an juga menyebutkan potensi spiritual untuk dikembangkan, misalnya pada Ali Imrân [3] 13, al-A’râf [7] 179, dan al-Hajj [22] 46. Otak head/kognitif dan hati heart/afektif dikembangkan melalui pembelajaran Matematika untuk menghasilkan amal saleh hand/psikomotorik. Matematika dan Kandungan Nilai-Nilai al-Qur’an Matematika dikaitkan dengan kandungan nilai-nilai al-Qur’an. Matematika dilandasi nilai-nilai al-Qur’an untuk mengembangkan akhlaqul karimah dalam rangka mencipta manusia menjadi khairaummah yang diliputi amilushshalihah. Nilai-nilai al-Qur’an diinternalisasi melalui Matematika. Kajian terkait internalisasi nilai Islami dalam Matematika telah dilakukan. Dilakukan internalisasi nilai-nilai al-Qur’an melalui materi aljabar. Strategi internalisasi yang dilakukan adalah; infusi menekankan aspek nilai al-Qur’an yang ada dalam materi, analogi melakukan analogi nilai kebaikan, uswah hasanah menunjukkan perilaku yang patut dicontoh terkait matematika misalnya kejujuran, kesungguhan, ketepatan, ketaatan, dan ketelitian.[3] Matematika merupakan ilmu yang berkembang sehingga pada zaman dahulu hanya ditemukan dasar-dasarnya saja tidak seperti zaman sekarang. Sejarah Matematika juga tidak banyak orang yang tahu sehingga sebagian orang menganggap Matematika bukan ilmu yang harus dipelajari oleh umat Islam, padahal pada masa kejayaan Islam, Matematika merupakan kajian yang sangat penting. Mengenai sejarah Matematika dapat dilihat bahwa para ilmuwan Muslim ikut berkontribusi dalam mempelajari dan mengembangkan Matematika. Salah satu ilmuwan yang paling terkenal adalah Al-Khawarizmi, ia dijuluki dengan gelar “bapak Aljabar” karena dia menemukan dasar Matematika dengan konsep yang mudah, penemu angka nol, dan penemu ilmu tertinggi dalam Matematika yaitu logaritma. Matematika termasuk ilmu yang datang dari Allah l. Dalam al-Qur’an banyak ayat-ayat yang menunjukkan Matematika, yaitu mengenai bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur operasional. Matematika sangat bermanfaat karena dapat membantu manusia dalam beribadah, yaitu salat, zikir, dan masalah faraid. al-Qur’an banyak menunjukkan fenomena “ketelitian” dan bukti untuk semua makhluk cerdas di alam semesta. Bukti bahwa al-Qur’an tidak tercampur oleh keinginan manusia. Sifat manusia dari Nabi Muhammad n tidak dapat menginterfensi al-Qur’an. Wa Allâhu a’lam bi ash shawwâb.[] Mutiara Hikmah Dari Ibnu Mas’ud a, Rasulullah n bersabda, إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ يُعْطِي الدُّنْيَا مَنْ يُحِبُّ وَمَنْ لَا يُحِبُّ، وَلَا يُعْطِي الدِّينَ إِلَّا لِمَنْ أَحَبَّ، فَمَنْ أَعْطَاهُ اللهُ الدِّينَ، فَقَدْ أَحَبَّه. ”Sesungguhnya Allah memberikan dunia kepada hamba yang Dia cintai dan yang tidak Dia cintai. Namun Allah tidak memberi ilmu agama kecuali kepada orang yang Dia cintai. Karena itu, siapa yang Allah beri ilmu agama, berarti Allah mencintainya.” Ahmad 3672, Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannaf 34545 Marâji’ * Mahasiswi Prodi Ilmu Kimia FMIPA [1] Bush & Young, 1873 2 Buku Digital [2] Salah satunya disebutkan dalam al-Qur’an surat al-Kahfi [18] 49 [3] Abdussakir dan Rosimanidar. Model integrasi Matematika dan Alquran serta praktik pembelajarannya. Buku Digital File lengkapnya dapat di wonload pada link berikut ini

AyatAyat Tentang Matematika. Mar 24, 2021. Model matematika, analisis dan solusi numerik alqur'an surat 32 ayat 5 - ppt download. Pokok Bahasan Matematika dalam Ayat-ayat Al Qur'an - Sekolah Bunyan Indonesia. pengatahuan islam: Al-Qur'an dan Ilmu Matematika. Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Ilmu Matematika - Matematika. Ilmu Matematika Matematika tidak asing lagi di telinga setiap orang, baik itu anak SD, SMP, SMA, mahasiswa sampai para orang tua pasti mengenal yang namanya matematika. Matematika adalah ilmu pengetahuan yang banyak membahas tentang angka dan bilangan. Mungkin tidak semua orang menyukai matematika, ada yang membencinya bahkan sampai-sampai sangat muak melihatnya. Alasan utamanya tentu saja angka dan materinya yang begitu sulit untuk dipahami. Di dalam Al-Quran Allah Subhanahu Wa Ta’ala juga membahas tentang matematika. Mau lihat bagaimana penjelasan lengkapnya? Simak di sini. Al-Quran membahas tentang penjumlahan Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun lagi. Al-Kahfi 25 Ayat di atas membahas tentang lamanya waktu pemuda Al-Kahfi yang tinggal di dalam gua, yaitu 300 ditambah 9 tahun, alias 309 tahun. Al-Quran membahas tentang pengurangan Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim. Al-Ankabuut 14 Ayat di atas menjelaskan tentang lamanya Nabi Nuh alaihissalam tinggal bersama kaumnya, yaitu 1000 tahun dikurang 50 tahun, alias 950 tahun lamanya. Al-Quran membahas tentang kali lipat Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk menjalankan agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah pelaksanaan hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman. An-Nuur 2 Ayat di atas menjelaskan tentang hukuman orang yang melakukan perzinaan, baik itu laki-laki maupun perempuan dikenakan sanksi 100 kali dera. Kita mengetahui 100 kali dera merupakan kali lipat yang sering sekali dibahas di dalam Matematika. Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik berbuat zina dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka yang menuduh itu delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang fasik. An-Nuur 4 Al-Quran membahas tentang bilangan pecahan Dan bagimu suami-suami seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh isteri-isterimu, jika mereka tidak mempunyai anak. Jika isteri-isterimu itu mempunyai anak, maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau dan seduah dibayar hutangnya. Para isteri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika kamu mempunyai anak, maka para isteri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau dan sesudah dibayar hutang-hutangmu. Jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki seibu saja atau seorang saudara perempuan seibu saja, maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. Tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi mudharat kepada ahli waris. Allah menetapkan yang demikian itu sebagai syari'at yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun. An-Nisaa’ 12 Ayat di atas membahas tentang pembagian harta warisan, di ayat tersebut ada menyebut “seperdua”, “sepertiga”, “seperempat”, “seperenam”. Yang mana di dalam Matematika ini sering sekali digunakan. Contoh lainnya adalah ayat berikut ini, Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri sembahyang kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan demikian pula segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah bagimu dari Al Quran. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah bagimu dari Al Quran dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh balasannya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Al-Muzzammil 20 Ayat di atas membahas tentang pembagian malam, disebutkan di atas ada “dua pertiga malam”, “seperdua malam”, dan “sepertiga malam”. Al-Quran membahas tentang bilangan genap dan bilangan ganjil dan yang genap dan yang ganjil, Al-Fajr 3 Bilangan genap seperti 1000 bulan yang disebut pada ayat di bawah ini, Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Al-Qadr 3 Sedangkan bilangan yang ganjil seperti 3 hari yang disebut pada ayat ini, Mereka membunuh unta itu, maka berkata Shaleh "Bersukarialah kamu sekalian di rumahmu selama tiga hari, itu adalah janji yang tidak dapat didustakan." Huud 65 Itulah pembahasan singkat mengenai ayat-ayat Al-Quran tentang ilmu matematika. Hal ini sekaligus memperjelas bahwa ilmu yang terdapat di Al-Quran begitu luas sekali jikalau kita mau menggalinya sedikit saja. Semakin kita lihat dan kaji Al-Quran, maka akan semakin tampak kehebatan Al-Quran yang mana Kitab ini datangnya dari Allah Azza Wa Jalla. Alquranmengandung nilai-nilai dan ajaran yang benar dan sangat aplikatif serta konstekstual yang menjadi petunjuk bagi seluruh manusia. Ia tidak berisikan tumpukan teori yang memadati pikiran belaka. Keajaibannya, meski Al Qur'an diturunkan 14 abad lalu, namun ayat-ayatnya banyak yang menjelaskan tentang masa depan dan bersifat ilmiah. Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Alangkah indahnya jika pembelajaran matematika hendaknya dikaitkan dengan ayat-ayat Al Quran, sehingga kita dapat belajar konsep matematika yang islami. Kita dapat menghubungkan pokok bahasan dalam matematika dengan ayat-ayat Al Quran, seperti pada contoh berikut ini. Pokok Bahasan Himpunan Al-Baqarah [297] 97. Katakanlah “Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya Al Quran ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa kitab-kitab yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. Al-Hujuraat [4913] 13. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. Al-Baqarah [222 dan 29] 22. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air hujan dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui. 29. Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak menciptakan langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. Yunus [10101] 101. Katakanlah “Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman.” Luqman [3120] 20. Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk kepentinganmu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang keesaan Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan. Faathir [3527-28] 27. Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada pula yang hitam pekat. 28. Dan demikian pula di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya dan jenisnya. Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. Az-Zumar [399] 9. Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada azab akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. Pokok Bahasan Bilangan Cacah Al-Fajr [892-3] 2. dan malam yang sepuluh, 3. dan yang genap dan yang ganjil, Pokok Bahasan Bilangan Bulat Al-Israa’ [1712] 12. Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari kurnia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas. Pokok Bahasan Operasi Hitung pada Bentuk Aljabar An-Nisaa’ [411-12 dan 176] 11. Allah mensyari’atkan bagimu tentang pembagian pusaka untuk anak-anakmu. Yaitu bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagahian dua orang anak perempuan; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh separo harta. Dan untuk dua orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapanya saja, maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam. Pembagian-pembagian tersebut di atas sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau dan sesudah dibayar hutangnya. Tentang orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat banyak manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. 12. Dan bagimu suami-suami seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh isteri-isterimu, jika mereka tidak mempunyai anak. Jika isteri-isterimu itu mempunyai anak, maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau dan seduah dibayar hutangnya. Para isteri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika kamu mempunyai anak, maka para isteri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau dan sesudah dibayar hutang-hutangmu. Jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki seibu saja atau seorang saudara perempuan seibu saja, maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. Tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi mudharat kepada ahli waris. Allah menetapkan yang demikian itu sebagai syari’at yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun. 176. Mereka meminta fatwa kepadamu tentang kalalah. Katakanlah “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah yaitu jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mempusakai seluruh harta saudara perempuan, jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. Dan jika mereka ahli waris itu terdiri dari saudara-saudara laki dan perempuan, maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan hukum ini kepadamu, supaya kamu tidak sesat. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Pokok Bahasan Pecahan Al-Baqarah [2275, 280, dan 282-283] 275. Orang-orang yang makan mengambil riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran tekanan penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata berpendapat, sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti dari mengambil riba, maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu sebelum datang larangan; dan urusannya terserah kepada Allah. Orang yang kembali mengambil riba, maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. 280. Dan jika orang yang berhutang itu dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan sebagian atau semua utang itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. 282. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan apa yang akan ditulis itu, dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah keadaannya atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki di antaramu. Jika tak ada dua oang lelaki, maka boleh seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan memberi keterangan apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak menimbulkan keraguanmu. Tulislah mu’amalahmu itu, kecuali jika mu’amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, jika kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan yang demikian, maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. 283. Jika kamu dalam perjalanan dan bermu’amalah tidak secara tunai sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang oleh yang berpiutang. Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya hutangnya dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu para saksi menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Pokok Bahasan Aritmatika Sosial Ali-Imran [3130] 130. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. An-Nisa [429] 29. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Pokok Bahasan Persamaan dan Pertidaksamaan Al-Jumu’ah [629-10] 9. Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. 10. Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. Pokok Bahasan Sudut Al-Baqarah [2142 dan 144] 142. Orang-orang yang kurang akalnya diantara manusia akan berkata “Apakah yang memalingkan mereka umat Islam dari kiblatnya Baitul Maqdis yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?” Katakanlah “Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus”. 144. Sungguh Kami sering melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang Yahudi dan Nasrani yang diberi Al Kitab Taurat dan Injil memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan. Ar-Rahman [5517] 17. Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan yang memelihara kedua tempat terbenamnya Al-Ma’aarij [7040] 40. Maka aku bersumpah dengan Tuhan Yang memiliki timur dan barat, sesungguhnya Kami benar-benar Maha Kuasa. Pokok Bahasan Simetri Al-Mulk [6719] 19. Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya di udara selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu. An-Naml [2788] 19. maka dia tersenyum dengan tertawa karena mendengar perkataan semut itu. Dan dia berdoa “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.” Yaasiin [3638] 38. dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Hud [116] 6. Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata Lauh mahfuzh. Ali-Imran [3140] 140. Jika kamu pada perang Uhud mendapat luka, maka sesungguhnya kaum kafir itupun pada perang Badar mendapat luka yang serupa. Dan masa kejayaan dan kehancuran itu Kami pergilirkan diantara manusia agar mereka mendapat pelajaran; dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman dengan orang-orang kafir supaya sebagian kamu dijadikan-Nya gugur sebagai syuhada’. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim, Asy-Syuura [4211] 11. Dia Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan pula, dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat. La-Lail [921-3] 1. Demi malam apabila menutupi cahaya siang, 2. dan siang apabila terang benderang, 3. dan penciptaan laki-laki dan perempuan, Pokok Bahasan Perbandingan Hud [1124] 24. Perbandingan kedua golongan itu orang-orang kafir dan orang-orang mukmin, seperti orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan dapat mendengar. Adakah kedua golongan itu sama keadaan dan sifatnya? Maka tidakkah kamu mengambil pelajaran daripada perbandingan itu? Al-Anfaal [865-66] 65. Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti. 66. Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada diantaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang kafir; dan jika diantaramu ada seribu orang yang sabar, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ribu orang, dengan seizin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar. Pokok Bahasan Waktu, Jarak dan Kecepatan Ath-Thuur [5213] 13. pada hari mereka didorong ke neraka Jahannam dengan sekuat- kuatnya. Pokok Bahasan Lingkaran Al-Hajj [2229] 29. Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka dan hendaklah mereka melakukan melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu Baitullah. Pokok Bahasan Peluang Yaasiin [3682] 82. Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya “Jadilah!” maka ter jadilah ia. Ali-Imran [3185 dan 189] 185. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. 189. kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, dan Allah Maha Perkasa atas segala sesuatu. An-Nisaa’ [478] 78. Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan “Ini adalah dari sisi Allah”, dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan “Ini datangnya dari sisi kamu Muhammad.” Katakanlah “Semuanya datang dari sisi Allah.” Maka mengapa orang-orang itu orang munafik hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun? Al-Anbiyaa’ [2134-35] 34. Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu Muhammad; maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal? 35. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan yang sebenar-benarnya. Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. Qaaf [5015] 15. Maka apakah Kami letih dengan penciptaan yang pertama? Sebenarnya mereka dalam keadaan ragu-ragu tentang penciptaan yang baru. Pokok Bahasan Volume dan Luas Sisi Ruang Al-Baqarah [2125] 125. Dan ingatlah, ketika Kami menjadikan rumah itu Baitullah tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i’tikaf, yang ruku’ dan yang sujud”. Al-Mulk [6719] 19. Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya di udara selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu. Pokok Bahasan Pola Bilangan dan Barisan Bilangan Ash-Shaff [614] 4. Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. *** Demikianlah pokok-pokok bahasan yang telah disebutkan. Hal itu berdasarkan buku suplemen matematika dari Depdiknas tahun 1999. Alangkah indahnya kita belajar matematika sekaligus belajar ayat-ayat suci Al-Quran. Dan pesan penting yaitu marilah kita kembali menjadikan Al-Quran sebagai rule of life, sebagai aturan hidup, sebagai petunjuk bagi manusia sebagaimana Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah [22] “Kitab Al Quran ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa,” sumber Sebagiandiantara mereka menawarkan istilah Diktat Mata Kuliah 'filsafat Muslim'. Alasannya karena filsafat ini dihasilkan oleh para filosof yang beragama Islam. Filsafat Islam Sebagian lagi menawarkan istilah 'filsafat Arab‟. Alasannya karena dianggap karya fiksafat yang dihasilkan disajikan dengan bahasa Arab. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sebelum memahami apa itu integrasi, terlebih dahulu kita harus paham apa hakikat ilmu secara umum. Secara singkat, ilmu didefinisikan sebagai terorganisasinya pengentahuan. Pada umumnya pengetahuan diartikan sebagai keseluruhan atau segala sesuatu yang dapat diterima oleh indra umum adalah ilmu yang diperoleh atau dicapai dengan melalui akal pikiran manusia semata. Al-Ghazali membagi ilmu-ilmu umum menjadi beberapa kategori ilmu, diantaranya ilmu Matematika, ilmu Alam atau ilmu Fisiska, ilmu Logika, ilmu mengenai wujud di luar Alam atau metafisika. Berdasarkan kategori tersebut dapat dilihat baha ilmu umum lebih identic dengan ilmu agama dalam dunia akademik memiliki kata yang serupa dengan “Islamic sciences”. Setidaknya ilmu-ilmu agama sebagai “Islamic sciences” dimaknai dalam dua perspektif. Yaitu dalam perspektif filosofis dan perspektif tradisi atau kesejarahan. Dalam perspektif tradisi atau kesejarahan berdiri para akademikus dan pemikir Barat dan sebagian kecil akademikus muslim memaknai ilmu-ilmu keislaman merupakan ilmu-ilmu yang berkembang ditengah tradisi umat islam, sebgaimana yang kita kenal seperti Hadits, Fiqh, Tafsir, Tasawuf, Kalam, dan lain sebgainya. Integrasi ilmu merupakan gabungan struktur ilmu. Integrasi ilmu dapat dikatakan sikap kompetisi atau profesionalisme mengenai satu keilmuan yang sifatnya duniawi dalam bidang tertentu yang dibangun dengan pondasi kesadarn kesadaran ketuhanan akan tumbuh melalui pengetahuan dasar mengenai ilmu-ilmu Islam. Singktanya, integrasi ilmu merupakan penguasaan sains dan teknologi yang digabungkan dengan ilmu-ilmu Islam. Menurut KBBI, “Matematika adlah ilmu yang berkaitan dnegan bilangan-bilangan, hubungan antar bilangan atau ilmu hitung”. Matematika merupakan cabang dari ilmu sains yang terorganisir secara sistematis dan merupakan ilmu yang digunakan untuk mengembangkan cara merupakan bidang diantara dua garis yang bertemu pada suatu titik. Sudut dibagi menjadi empat macam, yaitu sudut lancip, sudut siku-siku, sudut tumpul, dan sudut lurus. Di dalam sudut terdapat istilah sudut istimewa, sudut istimewa adalah sudut yang nilai perbandingan trigonometrinya ditentukan nilainya tanpa perhitungan kalkulator. Diantara sudut-sudut istimewa antara lain 0°, 30°, 45°, 60°, 90°, 120°, 135°, 150°, 180°.Penggambaran sudut dapat dilihat dari peristiwa gerhana pada saat bulan, matahari dan bumi sejajar maka akan menghasilkan bertemunya dua sinar yang memiliki titik akhir. Dapat dilihat dari beberapa penjelasan ayat Al-Qur’an diantaranya QS. Ar-Rahman 5, QS. Al-Anbiya 33, QS. Ar-Ra’ad 2, QS. Yaasin 38, QS. Yyasin 40. Kumpulan ayat tersebut menjelaskan bahwasudut beserta satuannya sudah ada ketetapannya didalam Al-Qur’an sejak dahulu. Dimana matahari berputar mengelilingi bumu, bulan berputar mengelilingi bumi, yang semuanya sudah dijelaskan oleh Allah dalm Al-Qur’an. Peredarannya mulai dari bulan baru sampai hingga bulan penury adalah sebesar 180° dan dari bulan penuh menjadi bulan mati adalah sebesar 360°. Berikut merupakan beberapa kajian mengenai sudut-sudut istimewaSudut 0°Sudut 0° merupakan sudut yang nilai derajatnya paling kecil, sudut 0° terjadi apabila kaki-kaki sudut yang dimiliki saling berhimpit, akibatnya daerah sudutnya tidak terbentuk atau hanya berupa sebuah titik. Dijelaskan dalam QS. Al-Mursalat 38-39 yang artinya ” Dan apabila dikatakan kepada mereka "Rukuklah, niscaya mereka tidak mau ruku'[1543], kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan. “QS. AL-Mursalat 38-39 dan juga dijelaskan dalam QS. Al-Maa’un 4-5 yang artinya “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya.”QS. AL-Maa’un5Dari ayat tersebut dapat diambil hikmah bahwa ketika suatu kebaikan yang seharusnya dilaksanakan akan tetapi tidak dilaksanakan maka tidak ada nilai kebaikan di dalamnya nol derajat, dari kedua surah tersebut menjelaskan orang yang melalaikan shalat maka ia akan celaka dan rendah derajatnya. Kata “rendah derajat” berhubungan dengan nilai dari sudut istimewa yang paling rendah, yakni nol derajat. Dari contoh tersebut dapat diambil hikmah bahwa sebagai hamba Allah sudah seharusnya kita tidak lalai dalam menjalankan perintah-Nya. Dengan kita menjalankan perintah-Nya maka Allah akan mengangkat derajat hamba-Nya di 30°Sudut 30° merupakan sudut yang menduduki urutan kedua dari sudut istimewa. Sudut 30° masuk dalam kategori sudut lancip. Sudut 30° berhubungan dengan ayat Al-Qur’an pada QS. A-Ruum yang merupakan surah urutan ke-30 . dalam surah Ar-Ruum menjelaskan petunjuk arah menuju sebuah wilayah yang tepatnya adalah kerajaan Romawi. hal tersebut telah dikaji dan manghasilkan keterkaitan surah Ar-Ruum dengan pusat kekuasaan Romawi membentuk sudut yang besarnya adalah 30°.Sudut 45°Sudut 45° termasuk dalam kategori sudut lancip. Bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari yang terdapat pada gerakan shalat yakni sujud. Sesuai dengan penjelasana hadits yang diriwayatkan oleh imam Muslim, bahwa ada beberapa anggota badan yang wajib menempel pada lantai, diantaranya kedua kaki, kedua lutut, kedua tangan, kening, dan dipraktekkan gerakan suduj tersebut membentuk sebuah sudut yang besranya adalah 45°. Terdapat nilai pelajaran yang bisa diambil bahwa dengan bersujud kita dapat mendekatkan diri kepada Allah 60°Sudut 60° memiliki hubungan dengan bangun datar yakni segitiga sama sisi yang sudutnya sama besar yaitu 60°. Segitiga sama sisi terbentuk dari hubungan antara sudut satu dan sudut dua yang letaknya sejajar yang dihubungkan oleh dua garis yang panjangnya QS. Al-Fajr 30 terdapat kata syaf’I dan watr tang artinya genap dan ganjil. Jika dihubungkan, ayat tersebut menggambarkan bentuk segitiga sama sisi dengan 1 puncak dan memiliki 2 sisis yang sama segitiga sama sisi tersebut juga berkaitan dengan QS. An-Nisa 36 dan QS. An-Nisa 59 yang menjelaskan bahwa kedudukan yang ganjil adalah Allah dan kita tetap harus menghormati kedua orang tua kita. Seperti perintah dalam QS. Maryam 90°Sudut 90° merupaka sudut yang bentuknya siku-siku. Digambarkan lagi sudut 90° dalam kehidupan sehari-hari berupa gerakan shalat, yakni ruku’. Dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan imam Muslim bahwa cara melakukan ruku’ yang benar adalah posisi kepala dan punggung rata, dan diibaratkan jika kita meletakkan air didalam wadah diatas punggung orang yang ruku’ maka wada tersebut tidak jatuh, dan air dalam wadah tersebut tidak tumpah. Jika dipraktekkan posisi ruku’ tersebut menggambarkan sudt istimewa yang besarnya adalah 90°. Apabila kita melakukan ruku’ dengan benar akan mempunyai dampak positif yang dapat menyehatkan tubuh hubungan-hubungan sudut diatas diperoleh beberapa wacana pengetahuan. Al-Qur’an merupakan salah satu kunci yang dijadikan teori dilakukannya penelitian yang memiliki makna sangat penting bagi kehidupan manusia di bumi ini. Kita sebgai manusia hendaknya selalu bersyukur kepada Allah, dan mengimplementasikan rasa syukur tersebut tidak hanya dari hati dan ucapan, namun juga dari perbuatan. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya

80ayat alquran yang berhubungan dengan pendidikan. Nama : RAHMADHANI ULFAHMI. NPM : 136510982. Kelas : 5.B (BIOLOGI) 80 AYAT-AYAT ALQUR'AN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENDIDIKAN (AYAT-AYAT TARBAWI/ TARBIYYAH)

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib bagi sekolah umum, bahkan sejak kecil kita sudah diajarkan tentang cara berhitung. Ilmu matematika tidak terlepas dari angka dan simbol-simbol. Para matematikawan menggunakan pola untuk merumuskan kebenaran baru serta membangun kebenaran tersebut menggunakan deduksi yang diturunkan dari aksioma-aksioma dan definisi-definisi yang saling berkaitan. Namun, banyak para siswa yang menganggap bahwa matematika itu mata pelajaran yang sulit dan paling ditakuti. Padahal, matematika merupakan ilmu yang melekat dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, matematika merupakan bahasa yang digunakan dalam penciptaan alam semesta. Ilmu matematika sangat diperlukan untuk mempelajari dan memahami tentang ayat-ayat kauniyyah dan qauliyyah serta pemahaman alam semesta. Di dalam Al-Qur’an banyak kajian matematika yang menjelaskan tentang konsep matematika. Konsep Matematika yang Ada dalam Al-Qur’an Berikut beberapa konsep matematika yang berkaitan dengan Al-Qur’an, diantaranya Pertama, Konsep Bilangan dalam Al-Qur’an Dalam matematika, yang paling dasar adalah konsep bilangan. Bilangan adalah suatu sebutan yang digunakan untuk menunjukkan atau menyatakan jumlah atau banyaknya sesuatu. Macam-macam bilangan, di antaranya bilangan bulat, bilangan asli, bilangan cacah, bilangan rill, bilangan pecahan, bilangan rasional, bilangan irasional, bilangan prima, bilangan ganjil, bilangan genap, dan lain-lain. Banyak konsep bilangan yang terdapat dalam ayat-ayat Al-Qur’an, seperti dalam surah berikut ini Surah al-Baqarah ayat 261 مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ Artinya “Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui.” Korelasi ayat ini dengan matematika adalah berhubungan dengan kelipatan. Dari ayat di atas mengatakan bahwa sebutir biji menumbuhkan tujuh tangkai dan pada setiap tangkai ada seratus biji. Maka, 1 butir = 7 tangkai = 7×100 butir = 700 butir. Jadi, apabila ada orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, maka Allah melipatgandakan pahalanya menjadi 700 kali. Surah al-Kahfi ayat 25 وَلَبِثُوْا فِيْ كَهْفِهِمْ ثَلٰثَ مِائَةٍ سِنِيْنَ وَازْدَادُوْا تِسْعًا Artinya “Dan mereka tinggal dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah smbilan tahun.” Dalam ayat ini, terdapat operasi penjumlahan bilangan bulat, yaitu 300 tahun + 9 tahun = 309 tahun. Dari ayat ini, Allah memberikan informasi tentang perbedaan antara perhitungan kalender hijriyah dan masehi. Dalam perhitungan kalender masehi berdasarkan perputaran bumi yang mengelilingi matahari yang memerlukan waktu 365 hari dalam satu tahun. Sedangkan dalam perhitungan hijriyah berdasarkan perputaran bulan mengelilingi bumi yang memerlukan waktu 354 hari dalam satu tahun. Jika keduanya dihubungkan, maka Tahun masehi = 300 x 365 hari = hari Tahun hijriyah = 300 x 354 hari = 106. 200 hari Jika tahun hijriyah dikalikan dengan 309 tahun, maka 309 x 354 hari = hari. Di sini kita mendapatkan hasil dari 309 tahun hijriyah mendekati hasil 300 tahun masehi. Dapat disimpulkan bahwa para pemuda tersebut berdiam di gua selama 300 tahun menurut kalender masehi dan 309 tahun menurut kalender hijriyah. Surah al-Fajr ayat 2-3 وَلَيَالٍ عَشْرٍۙ وَّالشَّفْعِ وَالْوَتْرِۙ Artinya “Demi malam yang sepuluh, demi yang genap dan yang ganjil.” Ayat di atas menjelaskan tentang bilangan cacah, yaitu bilangan yang terdiri dari bilangan asli satu dan nol. Ayat ini juga menjelaskan tentang sepuluh malam pertama pada bulan ramadhan yang menunjukkan bilangan pada matematika khususnya pada bilangan cacah. Kedua, konsep himpunan dalam Al-Qur’an Himpunan adalah kumpulan dari berbagai objek yang berbeda. Objek yang terdapat dalam himpunan biasa disebut unsur, elemen, dan anggota. Ayat-ayat Al-Qur’an yang menggambarkan tentang himpunan adalah surah al-An’am ayat 128 وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيْعًاۚ يٰمَعْشَرَ الْجِنِّ قَدِ اسْتَكْثَرْتُمْ مِّنَ الْاِنْسِ ۚوَقَالَ اَوْلِيَاۤؤُهُمْ مِّنَ الْاِنْسِ رَبَّنَا اسْتَمْتَعَ بَعْضُنَا بِبَعْضٍ وَّبَلَغْنَآ اَجَلَنَا الَّذِيْٓ اَجَّلْتَ لَنَا ۗقَالَ النَّارُ مَثْوٰىكُمْ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اِلَّا مَا شَاۤءَ اللّٰهُ ۗاِنَّ رَبَّكَ حَكِيْمٌ عَلِيْمٌ Artinya “Dan ingatlah pada hari ketika Dia mengumpulkan mereka semua dan Allah berfirman, “Wahai golongan jin! Kamu telah banyak menyesatkan manusia.” Dan kawan-kawan mereka dari golongan manusia berkata, “Ya Tuhan, kami telah saling mendapatkan kesenangan dan sekarang waktu yang telah Engkau tentukan buat kami telah datang.” Allah berfirman, “Nerakalah tempat kamu selama-lamanya, kecuali jika Allah menghendaki lain.” Sungguh, Tuhanmu Maha Bijaksana, Maha Mengetahui.” Dalam ayat di atas terdapat dua himpunan, yaitu golongan jin dan manusia. Kedua himpunan tersebut saling lepas karena tidak memiliki irisan. Kedua himpunan tersebut masuk ke dalam hal yang diciptakan oleh Allah. Ketiga, konsep limit dalam Al-Qur’an Limit adalah subjek dari matematika yang mempelajari tentang apa yang terjadi pada suatu fungsi ketika inputnya dimasukkan mendekati suatu angka. Ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan limit adalah surah al-Qasas ayat 88 وَلَا تَدْعُ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَۘ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ اِلَّا وَجْهَهٗ ۗ لَهُ الْحُكْمُ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ Artinya “Dan jangan pula engkau sembah Tuhan yang lain selain Allah. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia. Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Segala keputusan menjadi wewenang-Nya dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan.” Dari ayat, tersebut diperoleh kesimpulan bahwasannya tidak ada sesuatu pun yang kekal di bumi kecuali Allah. Semuanya akan binasa bahkan matematika pun yang dianggap tak terhingga oleh sebagian orang juga tidak akan kekal. Sebagai umat manusia, hendaknya lebih mempertebal iman dan takwa kepada Allah, meskipun kita bisa menyelesaikan sesuatu masalah dengan jalan pikiran kita tetapi pemikiran kita terbatas. Pemikiran manusia hanya mencapai sedikit dari bukti kekuasaan Allah. Keempat, konsep geometri dalam Al-Qur’an Geometri merupakan salah satu cabang matematika yang mempelajari bentuk, benda dan karakteristiknya. Ayat yang mengandung korelasi dengan geometri adalah surah al-Hajj ayat 29 ثُمَّ لْيَقْضُوْا تَفَثَهُمْ وَلْيُوْفُوْا نُذُوْرَهُمْ وَلْيَطَّوَّفُوْا بِالْبَيْتِ الْعَتِيْقِ Artinya “Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada di badan mereka, menyempurnakan nazar-nazar mereka, dan melakukan tawaf sekeliling rumah tua Baitullah.” Ayat ini menjelaskan tentang hubungan thawaf dengan ka’bah. Thawaf adalah salah satu rukun haji dengan berjalan mengelilingi bentuk lingkaran dan dilakukan sebanyak tujuh kali. Thawaf ini mempunyai korelasi dengan geometri yang membahas tentang berjalan mengelilingi ka’bah. Dalam geometri, lingkaran memiliki rumus luas atau keliling lingkaran yang selalu digunakan disebut phi yang besarnya mendekati 22/7 atau 3,14. Angka 22 dan 7 memiliki korelasi dengan ibadah haji dan rukun thawaf. Surah yang artinya haji adalah surah ke-22 dan thawaf membentuk lingkaran dengan mengelilingi sebanyak tujuh kali. Editor Yahya FR
logikamatematika (logico-methematical experience), transmisi sosial (social transmission), dan ekuilibrasi (equilibration). 1) Kematangan yaitu proses perubahan fisiologis dan anatomis, proses pertumbuhan tubuh, sel-sel otak, sistem saraf dan manifestasi lainnya yang mempengaruhi perkembangan kognitif. Kematangan mempunyai
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib bagi sekolah umum, bahkan sejak kecil kita sudah diajarkan tentang cara berhitung. Ilmu matematika tidak terlepas dari angka dan simbol-simbol. Para matematikawan menggunakan pola untuk merumuskan kebenaran baru serta membangun kebenaran tersebut menggunakan deduksi yang diturunkan dari aksioma-aksioma dan definisi-definisi yang saling berkaitan. Namun, banyak para siswa yang menganggap bahwa matematika itu mata pelajaran yang sulit dan paling ditakuti. Padahal, matematika merupakan ilmu yang melekat dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, matematika merupakan bahasa yang digunakan dalam penciptaan alam semesta. Ilmu matematika sangat diperlukan untuk mempelajari dan memahami tentang ayat-ayat kauniyyah dan qauliyyah serta pemahaman alam semesta. Di dalam Al-Qur’an banyak kajian matematika yang menjelaskan tentang konsep matematika. Konsep Matematika yang Ada dalam Al-Qur’an Berikut beberapa konsep matematika yang berkaitan dengan Al-Qur’an, diantaranya Konsep Bilangan dalam Al-Qur’an Dalam matematika, yang paling dasar adalah konsep bilangan. Bilangan adalah suatu sebutan yang digunakan untuk menunjukkan atau menyatakan jumlah atau banyaknya sesuatu. Macam-macam bilangan, di antaranya bilangan bulat, bilangan asli, bilangan cacah, bilangan rill, bilangan pecahan, bilangan rasional, bilangan irasional, bilangan prima, bilangan ganjil, bilangan genap, dan lain-lain. Banyak konsep bilangan yang terdapat dalam ayat-ayat Al-Qur’an, seperti dalam surah berikut ini Surah al-Baqarah ayat 261 مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ Artinya “Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui.” Korelasi ayat ini dengan matematika adalah berhubungan dengan kelipatan. Dari ayat di atas mengatakan bahwa sebutir biji menumbuhkan tujuh tangkai dan pada setiap tangkai ada seratus biji. Maka, 1 butir = 7 tangkai = 7×100 butir = 700 butir. Jadi, apabila ada orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, maka Allah melipatgandakan pahalanya menjadi 700 kali. Surah Al-Kahfi Ayat 25 وَلَبِثُوْا فِيْ كَهْفِهِمْ ثَلٰثَ مِائَةٍ سِنِيْنَ وَازْدَادُوْا تِسْعًا Artinya “Dan mereka tinggal dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah smbilan tahun.” Dalam ayat ini, terdapat operasi penjumlahan bilangan bulat, yaitu 300 tahun + 9 tahun = 309 tahun. Dari ayat ini, Allah memberikan informasi tentang perbedaan antara perhitungan kalender hijriyah dan masehi. Dalam perhitungan kalender masehi berdasarkan perputaran bumi yang mengelilingi matahari yang memerlukan waktu 365 hari dalam satu tahun. Sedangkan dalam perhitungan hijriyah berdasarkan perputaran bulan mengelilingi bumi yang memerlukan waktu 354 hari dalam satu tahun. Jika keduanya dihubungkan, maka Tahun masehi = 300 x 365 hari = hari Tahun hijriyah = 300 x 354 hari = 106. 200 hari Jika tahun hijriyah dikalikan dengan 309 tahun, maka 309 x 354 hari = hari. Di sini kita mendapatkan hasil dari 309 tahun hijriyah mendekati hasil 300 tahun masehi. Dapat disimpulkan bahwa para pemuda tersebut berdiam di gua selama 300 tahun menurut kalender masehi dan 309 tahun menurut kalender hijriyah. Surah al-Fajr ayat 2-3 وَلَيَالٍ عَشْرٍۙ وَّالشَّفْعِ وَالْوَتْرِۙ Artinya “Demi malam yang sepuluh, demi yang genap dan yang ganjil.” Ayat di atas menjelaskan tentang bilangan cacah, yaitu bilangan yang terdiri dari bilangan asli satu dan nol. Ayat ini juga menjelaskan tentang sepuluh malam pertama pada bulan ramadhan yang menunjukkan bilangan pada matematika khususnya pada bilangan cacah. Konsep Himpunan dalam Al-Qur’an Himpunan adalah kumpulan dari berbagai objek yang berbeda. Objek yang terdapat dalam himpunan biasa disebut unsur, elemen, dan anggota. Ayat-ayat Al-Qur’an yang menggambarkan tentang himpunan adalah surah al-An’am ayat 128 وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيْعًاۚ يٰمَعْشَرَ الْجِنِّ قَدِ اسْتَكْثَرْتُمْ مِّنَ الْاِنْسِ ۚوَقَالَ اَوْلِيَاۤؤُهُمْ مِّنَ الْاِنْسِ رَبَّنَا اسْتَمْتَعَ بَعْضُنَا بِبَعْضٍ وَّبَلَغْنَآ اَجَلَنَا الَّذِيْٓ اَجَّلْتَ لَنَا ۗقَالَ النَّارُ مَثْوٰىكُمْ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اِلَّا مَا شَاۤءَ اللّٰهُ ۗاِنَّ رَبَّكَ حَكِيْمٌ عَلِيْمٌ Artinya “Dan ingatlah pada hari ketika Dia mengumpulkan mereka semua dan Allah berfirman, “Wahai golongan jin! Kamu telah banyak menyesatkan manusia.” Dan kawan-kawan mereka dari golongan manusia berkata, “Ya Tuhan, kami telah saling mendapatkan kesenangan dan sekarang waktu yang telah Engkau tentukan buat kami telah datang.” Allah berfirman, “Nerakalah tempat kamu selama-lamanya, kecuali jika Allah menghendaki lain.” Sungguh, Tuhanmu Maha Bijaksana, Maha Mengetahui.” Dalam ayat di atas terdapat dua himpunan, yaitu golongan jin dan manusia. Kedua himpunan tersebut saling lepas karena tidak memiliki irisan. Kedua himpunan tersebut masuk ke dalam hal yang diciptakan oleh Allah. Konsep Limit dalam Al-Qur’an Limit adalah subjek dari matematika yang mempelajari tentang apa yang terjadi pada suatu fungsi ketika inputnya dimasukkan mendekati suatu angka. Ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan limit adalah surah al-Qasas ayat 88 وَلَا تَدْعُ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَۘ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ اِلَّا وَجْهَهٗ ۗ لَهُ الْحُكْمُ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ Artinya “Dan jangan pula engkau sembah Tuhan yang lain selain Allah. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia. Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Segala keputusan menjadi wewenang-Nya dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan.” Dari ayat, tersebut diperoleh kesimpulan bahwasannya tidak ada sesuatu pun yang kekal di bumi kecuali Allah. Semuanya akan binasa bahkan matematika pun yang dianggap tak terhingga oleh sebagian orang juga tidak akan kekal. Sebagai umat manusia, hendaknya lebih mempertebal iman dan takwa kepada Allah, meskipun kita bisa menyelesaikan sesuatu masalah dengan jalan pikiran kita tetapi pemikiran kita terbatas. Pemikiran manusia hanya mencapai sedikit dari bukti kekuasaan Allah. Konsep Geometri dalam Al-Qur’an Geometri merupakan salah satu cabang matematika yang mempelajari bentuk, benda dan karakteristiknya. Ayat yang mengandung korelasi dengan geometri adalah surah al-Hajj ayat 29 ثُمَّ لْيَقْضُوْا تَفَثَهُمْ وَلْيُوْفُوْا نُذُوْرَهُمْ وَلْيَطَّوَّفُوْا بِالْبَيْتِ الْعَتِيْقِ Artinya “Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada di badan mereka, menyempurnakan nazar-nazar mereka, dan melakukan tawaf sekeliling rumah tua Baitullah.” Ayat ini menjelaskan tentang hubungan thawaf dengan ka’bah. Thawaf adalah salah satu rukun haji dengan berjalan mengelilingi bentuk lingkaran dan dilakukan sebanyak tujuh kali. Thawaf ini mempunyai korelasi dengan geometri yang membahas tentang berjalan mengelilingi ka’bah. Dalam geometri, lingkaran memiliki rumus luas atau keliling lingkaran yang selalu digunakan disebut phi yang besarnya mendekati 22/7 atau 3,14. Angka 22 dan 7 memiliki korelasi dengan ibadah haji dan rukun thawaf. Surah yang artinya haji adalah surah ke-22 dan thawaf membentuk lingkaran dengan mengelilingi sebanyak tujuh kali. Penyunting Bukhari Selengkapnya dapat dibaca di sini
Ap5HS. 315 49 437 261 432 301 182 175 451

ayat alquran yang berhubungan dengan logika matematika